Minggu, 16 November 2014

al-Hafizh Ibnu Rojab rohimahulloh:
 Berkata al-al-Hasan (al-Bashri):
“Maka seorang hamba yang berbuat dosa, kemudian dia bertaubat, dan memohon ampun: maka akan diberikan ampunan baginya, akan tetapi dosa-dosa itu tak kan terhapus dari catatannya sebelum dihadapkan kepadanya, kemudian ditanyakan kepadanya, kemudian al-Hasan pun menangis sejadi-jadinya, seraya berkata: dan kalaulah sekiranya kita tidak menangis kecuali karena malu terhadap tempat tersebut (yakni yaumul hisab, pent) , tentulah sepantasnya bagi kita untuk menangis.”
 Dan berkata Bilal bin Sa’ad:
“Sesungguhnya Alloh akan mengampuni semua dosa, akan tetapi tidak akan menghapusnya dari catatan amal hingga dia dihadapkan kepada pemiliknya di hari kiamat sekalipun dia telah bertaubat (darinya). “
 Berkata Abu Huroiroh rodhiallohu ‘anhu:
“Alloh akan mendekatkan setiap hamba di hari kiamat, maka akan diletakkan pada hamba tersebut sayapnya (malaikat), sehingga menutupi hamba tersebut dari makhluk-makhluk semuanya, dan menyodorkan kepada hamba tersebut catatan amalnya di balik sayap tersebut, dan berkata: bacalah wahai anak Adam catatanmu, kemudian dia pun membacanya, dan melintasi catatan kebaikan sehingga menjadi putih bersinar lah wajahnya karenanya, dan hatinya pun menjadi gembira karenanya, maka Alloh pun berfirman: apakah Anda mengenalinya wahai hamba-Ku? Maka dia pun menjawab: benar, kemudian Alloh berfirman: sesungguhnya Aku menerimanya darimu, maka sujudlah dia, kemudian Alloh berfirman: angkatlah kepalamu dan kembalilah kepada catatan amalmu, maka dia pun membacanya hingga melewati catatan kejelekan, maka menjadi menghitamlah wajahnya karenanya, dan hatinya pun menjadi takut karenanya, dan bergetarlah seluruh tubuhnya, dan mulailah dia malu kepada Robb nya apa yang tidak diketahui oleh lainnya, kemudian Alloh berfirman: apakah Anda mengenalinya wahai hamba-Ku? Maka dia pun menjawab: benar, wahai Robb ku, dan Alloh berfirman: sungguh telah Aku ampuni dosa-dosa itu untukmu, maka dia pun bersujud, dan tidak ada makhluk yang melihatnya kecuali sujudnya hingga satu sama lainnya saling bersahutan mengatakan: berbahagialah bagi setiap hamba yang tidak pernah berbuat maksiat kepada Alloh sedikitpun, dan mereka tidak tahu apa yang telah terjadi dalam perjumpaan antara hamba tersebut dengan Robb nya dari apa yang telah dihadapkan kepadanya.”
 Dan berkata Abu ‘Utsman an-Nahdiy dari Salman:
setiap orang akan diberi catatan amalnya di hari kiamat, maka dia pun membaca bagian atasnya, dan ternyata dia jumpai kejelekan-kejelekannya, dan dikala itu hampir-hampir saja dia berburuk sangka, dia pun melihat ke bagian bawahnya, dan ternyata didapati kebaikan-kebaikannya, kemudian dia melihat di bagian atasnya, dan ternyata telah diganti dengan catatan kebaikan-kebaikan.”
Jami’ul ‘ulum wal hikam hal. 453

__ Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh.
الذنوب لا تمحى من الصحيفة حتى يوقفه عليها يوم القيامة وإن تاب…
قال الحافظ ابن رجب رحمه الله :
قال الحسن :
فالعبد يذنب، ثم يتوب، ويستغفر: يغفر له، ولكن لا يمحاه من كتابه دون أن يقفه عليه، ثم يسأله عنه، ثم بكى الحسن بكاء شديدا، وقال: ولو لم نبك إلا للحياء من ذلك المقام، لكان ينبغي لنا أن نبكي.
وقال بلال بن سعد :
إن الله يغفر الذنوب، ولكن لا يمحوها من الصحيفة حتى يوقفه عليها يوم القيامة وإن تاب.
وقال أبو هريرة رضي الله عنه :
يدني الله العبد يوم القيامة، فيضع عليه كنفه، فيستره من الخلائق كلها، ويدفع إليه كتابه في ذلك الستر، فيقول: اقرأ يا ابن آدم كتابك، فيقرأ، فيمر بالحسنة فيبيض لها وجهه، ويسر بها قلبه، فيقول الله: أتعرف يا عبدي؟ فيقول: نعم، فيقول: إني قبلتها منك، فيسجد، فيقول: ارفع رأسك وعد في كتابك، فيمر بالسيئة، فيسود لها وجهه، ويوجل لها قلبه، وترتعد منها فرائصه، ويأخذه من الحياء من ربه ما لا يعلمه غيره، فيقول: أتعرف يا عبدي؟ فيقول: نعم، يا رب، فيقول: إني قد غفرتها لك، فيسجد، فلا يرى منه الخلائق إلا السجود حتى ينادي بعضهم بعضا: طوبى لهذا العبد الذي لم يعص الله قط، ولا يدرون ما قد لقي فيما بينه وبين ربه مما قد وقفه عليه.
وقال أبو عثمان النهدي عن سلمان : يعطى الرجل صحيفته يوم القيامة، فيقرأ أعلاها، فإذا سيئاته، فإذا كاد يسوء ظنه، نظر في أسفلها، فإذا حسناته، ثم نظر في أعلاها، فإذا هي قد بدلت حسنات.
[جامع العلوم و الحكم، (٤٥٣) ]
~ Al-‘Ilmu | العلم

0 komentar:

Posting Komentar